Selanjutnya saya tidak akan menceritakan
Dulu waktu saya lulus esema sempat bingung juga mau meneruskan studi dimana. Beruntung saya mempunyai dua orang kakak yang pernah mengenyam bangku kuliah. Jadi saya bisa bertanya tentang segala sesuatu yang menyangkut perkuliahan pada mereka. Penelusuran keinginanku dimulai dengan hal yang umum dulu. Mereka tidak menanyakan saya pingin jurusan apa atau pingin kerja apa kalau sudah lulus nanti. Pertanyaan mereka cukup simpel (menurut saya) "We pingin kuliah ning kutha ndi?" ("Kamu pingin kuliah di kota mana"). Dengan pertanyaan seperti itu cukup bingung juga saya menjawabnya. Sempat bingung karena ternyata saya tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya.
Menurut mereka kota dimana kita berkuliah itu pengaruhnya besar sekali. Dengan berada di kota
Begitu kata mereka. Setelah agak lama mengobrolkan hal lain ada satu hal yang membuatku bertanya-tanya. Satu hal yang ditegaskan oleh kakak saya, jangan kuliah di Malang..! Mereka menyarankan begitu karena memang sudah lama hidup di kota yang agak sejuk itu. Mereka hanya
memberikan alasan karena Malang pergaulannya tidak baik. Apakah yang dimaksud dengan tidak baik di sini? Sampai sekarangpun saya belum menemukan jawaban pastinya. Ditambah lagi sekarang saya hidup di Surabaya yang katanya suasana perkuliahannya lebih kondusif jika dibandingkan Malang.
Ada apa dengan Malang sampai
1 komentar:
waduh, kalau belum membuktikan sendiri jangan percaya..
malang juga pusat penyebaran agama loh (katanya?). kalau pergaulan sih tergantung orangnya (disuroboyo malah terkenal dolinya hehe) en kondusif atau enggak sih relatif juga..
so, kalau pengen tahu malang, lihat aja sendiri baru kasih kesimpulan dari data yang di dapet. oyi...
sori baru bisa tak upload, admine rodok repott
Posting Komentar