Rabu, 29 Oktober 2008

salam penuh cinta

Saat dua hati berjanji
Saat dua hati berjanji
Tuk arungi hidup di jalanNya
Allah kan berkahi mereka
Kala dalam doa
Kala dalam asa
Menjadilah mentari bening pagi
Terangi bumi terangi hati
menjadilah keheningan malam
Kala berjuta insan larut dalam doa

SELAMAT DATANG KAWAN DI DUNIAMU YANG BARU
KUDOAKAN SEMOGA BAHAGIA

--= Seismic =--
(ketika dua hati menyatu)



Selamat menempuh hidup baru untuk Kak Binana Nazsrulin (angkatan XI) dan Kak Sugiono.

Barokallahulaka wa baroka alaika wa jamaa bainakuma fiikhoir..
Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.
Semoga dilimpahkan cinta, yang menjadi pengikat rindu Rosullulloh dan Khodijah Al Qubro.
Yang menjadi mata air kasihsayang Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahro.
Yang menjadi penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.
Semoga selalu istiqomah di jalan dakwah ini seiring kehidupanmu yang baru.

Salam penuh cinta untuk yang berbahagia dari keluarga ARAMA.

Kamis, 16 Oktober 2008

semoga tidak ada kata terlambat...

Suatu hari datanglah seorang pria ke hadapan seorang bijak. “Guru, saya mempunyai banyak dosa. Saya telah memfitnah, membohongi, da menggosipkan orang lain dengan hal buruk. Kini saya menyesal dan ingin memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Allah mengampuni semua kesalahan saya?”

Sang bijakberkata,"Ambillah bantal di tempat tidurku.bawalah ke alun-alun kota. Di sana bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas di dalamnya keluar tertiup angin. itulah bentuk hukuman atas kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu".

Meski kebingungan,
toh akhirnya ia menjalani ”hukuman” yang diperintahkan padanya. Di alun-alun dia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.

Setelah selesai ia kembali menghadap sang Bijak, ”Saya telah melakukan apa yang guru perintahkan. Apakah kini saya sudah diampuni?”


Jawab sang Bijak, ”Kamu belum dapat pengampunan. Kamu baru menjalankan separuh tugasmu. Kini kembalilah ke alun-alun dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin.”

Renungan:

Tidak peduli berapa kali kita memohon maaf, kata-kata yang pernah keluar dari mulut kita akan menggema selamanya. Memang sebuah permintaan maaf di hari kemenangan bisa mengobati banyak hal. Namun agaknya kita juga harus mengingat, bahwa semua itu tidak ada artinya, saat kita mengulangi hal itu kembali...



Mumpung masih di bulan syawal kemarin-kemarin nggak sempat, warga ARAMA mo ngucapin,

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H

TAQOBALALLAHU MINNA WA MINKUM

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Semoga kita masih dipertemukan dengan lebaran tahun depan...