Minggu, 02 Maret 2008

(Heroik 3) Walangkadungman!!

Berita monster daun ketela yang memporak-porakdakan kota itu akhirnya terdengar juga ditelinga Walangkadungman melalui burungnya. Setelah dikasih tahu kabar itu, walangkadungman yang mempunyai sifat baik hati, tidak sombong dan tidak tampan ini sangat marah. Dia berpikir keras untuk mengalahkan monster daun ketela, dan akhirnya walangkadungman sama sekali tidak menemukan ide karena IQ dia yang tidak lebih dari 25. Kota semakin hancur, namun cinta walangkadungman tetap sama kepada walangkadung-walangkadungnya. Karena itu, lantas dia meminta tolong dan memohon diberi kekuatan kepada dewa walangkadung.

Sebagai balas budi walangkadungman telah merawat para walangkadung yang diternakkannya itu, dewa walangkadung mengabulkan do’a si walangkadungman. Mulailah walangkadungman mempunyai kekuatan yang maha hebat untuk melawan monster daun ketela. Dan Walangkadungman pun berangkat bertempur untuk membunuh monster daun ketela.

Di sebuah lapangan sepak bola yang hampir hancur (bukan karena ulah monster daun ketela, tapi ulah para supoter bola yang urakan), walangkadungman dan monster daun ketela memulai pertempuran hidup mati. Sebuah pertempuran yang akan menentukan masa depan dunia dan masa depan semua umat yang hidup.

Dalam pertarungan perdana mereka, monster daun ketela yang marah ini tidak mengira akan menemui seorang yang berani melawannya. Walaupun tubuh walangkadungman ini kecil tapi monster percaya bahwa di dalam tubuh yang kecil terdapat jiwa yang sehat, sehingga si monster sangat hati-hati dalam bertempur. Walangkadungman yang merasa ukuran tubuhnya tidak sebanding ini mengeluarkan jurus 4-4-2 agar bisa sebanding dengan kekuatan monster.

Para penonton sudah siap mendukung walangkadungman dan sudah menyewa satu tim cheerleader (yang anggotanya juga laki-laki semua) untuk menyemangati walangkadungman. Pertempuran pun dimulai, angin bertiup kencang karena jurus tiupan badai si monster. Sang walangkadungman pun menghindar dengan lihainya. Tak mau kalah, monster daun ketela pun diserangnya dengan jurus gajah memakan belalai. Ternyata, serangan itu sama sekali tidak mempan. Dan begitulah seterusnya, mereka saling menyerang satu sama yang lain. Matahari semakin tenggelam tapi si monster tidak berkurang sama sekali tenaganya. Walangkadungman kewalahan. Dia merasa lelah sekali. Walaupun sudah diberi kekuatan oleh dewa walangkadung, ternyata masih tidak bisa menyamai kekuatan monster daun ketela yang konon tenaganya ini berasal daun-daun ketela yang dia makan terus menerus.

Walangkadungman terpojok, monster daun ketela semakin buas. Akhirnya, dalam pertarungan sudah tidak seimbang itu monster daun ketela menginjak walangkadungman. Walangkadungman yang sudah tidak berdaya itu gak bisa menghindar. Dan akhirnya, tubuh walangkadungman bopeng akibat injakan monster daun ketela. Walangkadungman sekarat. Si monster pun ketawa dengan nada yang aneh dan berlalu melanjutkan pengrusakan kota.

Penonton kecewa, namun mereka segera menolong walangkadungman yang napasnya sudah senin-kemis itu. Warga setempat yang rata-rata ikut pramuka itu memberi sedikit pertolongan PPGD sebelum menandunya untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Monster daun ketela tetep mengamuk. Kota sudah menjadi bubur. Waga kota sudah kehilangan harapan.. (bersambung)

Tunggu episode terakhir dari kisah ini…